Sabtu, September 15, 2012

Kuil Fushimi Inari


Gerbang masuk Fushimi Inari
 Fushimi Inari Taisha adalah kuil Shinto yang berada di Fushimi-ku, Kyoto, Jepang. Kuil ini merupakan kuil pusat bagi sekira 40.000 kuil Inari yang memuliakan Inari. Kuil utama terletak di kaki Gunung Inari dan tanah milik kuil mencakup gunung yang tingginya 233 meter.
Inari dipercaya sebagai dewa pertanian sehingga kuil ini dipercaya membawa berkah bagi panen palawija, kesukesan dalam perdagangan bisnis, dan keselamatan di bidang transportasi. Kuil utama yang ada sekarang dibangun pada 1499 setelah bangunan lama habis terbakar sewaktu terjadi Perang ?nin.
Aula utama kuil ditetapkan pemerintah Jepang sebagai warisan budaya yang penting. Sejak abad ke-17, penganut kuil Fushimi Inari memiliki tradisi membangun torii. Sekira 10.000 torii yang berderet-deret di Gunung Inari merupakan hasil sumbangan umat. Di antaranya, Senbon torii (deretan seribu torii) telah menjadi salah satu obyek pariwisata.
Fox Statue in Fushimi Inari.   
 Dalam kepercayaan Budha, rubah kadang muncul sebagai hewan tunggangan Dewi Dakiniten (Boddhisattva perempuan). Rubah (dalam bahasa jepang disebut Kitsune), dalam kepercayaan sebagai makhluk legenda, dianggap memiliki kemampuan untuk berubah bentuk (henge). Uniknya, rubah apabila berubah menjadi wanita akan menjadi wanita yang sangat cantik, dan jika berubah menjadi laki-laki akan berubah menjadi laki-laki yang amat tampan. Secara wujud, ia akan sangat mirip seperti manusia. Namun dikatakan ia akan sangat kesulitan saat menyembunyikan ekornya (terutama jika ia dalam keadaan mabuk dan terdapat bulan purnama), sehingga ketahuan bahwa ia hanya manusia jadi-jadian


Ribuan Torii menjadikan keunikan tersendiri dari kuil ini


Kyoto, yang kaya akan kuil, tempat suci, dan taman, sering dinobatkan sebagai salah satu kota terindah di dunia. Naiklah ke Kuil Fushimi Inari dengan menyusuri jalur di bawah ribuan gerbang torii kecil berwarna merah. Paviliun Emas (Kinkaku-ji) termasuk objek wisata yang ramai, namun para wisatawan  sepakat bahwa tempat ini wajib dikunjungi.Jangan lewatkan: Fushimi Inari Shrine, Golden Pavilion (Kinkaku-ji), Nijo Castle


Ema (絵馬)  berbentuk wajah kitsune 
 Ema adalah semacam papan kayu kecil yang dibikin khusus buat nulisin permohonan dan dipercaya penganut Shinto sebagai salah satu cara supaya permohonan mereka tersampaikan ke para Dewa. Biasanya abis ditulisin, Ema ini bakal digantung di tempat khusus di shrine itu. Ada macem-macem euy isinya, paling sering nemu tu permohonan anak SMA yang nulis “smoga lulus ujian masuk universitas A”, ato “smoga diberi kesehatan selalu”, dll. Pernah liat di Meiji Jingu shrine juga, klo gak salah, satu nya sekitar 500 yen gitu deh si Ema ini. Bentuk Ema yang standar dan sering dijumpai di shrine di jepun tu rata-rata kayak gini.
Jalan masuk ke kuil dihiasi ratusan lampion

  
Lampion menghiasi deretan ribuan Torii.   
Sejarah kuil ini bermula pada tahun 711, ketika Kaisar Kimei, penguasa Jepang saat itu memerintahkan kepada Hata no Iroku untuk membangun kuil di gunung Inari. Kuil ini kelak akan membantu Kaisar untuk bisa menjadi penguasa Jepang yang handal. Bangunan kuil yang asli hancur ketika terjadi pemberontakan Onin (tahun 1467 hingga 1447), sedangkan bangunan yang berdiri hingga sekarang adalah hasil rekontruksi dari bangunan lama pada tahun 1499.

Sejak abad ke 17 para pengikut kuil ini memulai tradisi baru, yakni memberikan sumbangan Torii. Ada lebih dari 10,000 Torii telah dibangun dan menjadikan daya tarik tersendiri dari kuil ini. Peringatan 1300 tahun Fushimi Inari ditandai dengan adanya festival lampion, ada ribuan lampion menghiasi pintu gerbang, kuil dan barisan ratusan Torii.l

0 komentar:

Posting Komentar